Minggu, 27 November 2016

Indonesia, Harapan Itu Masih Ada (Aksi 212)

Harapan umat Muhammad SAW di negeri yang bernama Indonesia, untuk bangkit bergerak mengelola kepentingannya sendiri bersama-sama dengan potensi umat Islam yang dimilikinya sendiri.. Laa haula wa laa quwwata illa billah Al-Aliyyi Al-Adziim… Yakinlah, kita didukung oleh Allah SWT. Allah SWT yang ingin melihat Islam bangkit menguasai peradaban kembali. Di Indonesia harapan itu mulai dibangkitkan. Tanggal 2 Desember 2016 seperti moment untuk kembalinya kita bergerak, memunculkan kekuatan potensi umat, kita –umat Islam- udah banyak mengalah selama ini, udah banyak dikalahkan, udah banyak dibodohi oleh para musuh Islam yang melawan Tuhan, yang menentang Tuhan. Kita bergerak, dibelakang kita adalah Allah SWT, Tuhan penguasa alam. .. Laa haula wa laa quwwata illa billah Al-Aliyyi Al-Adziim… Kita melawan keyakinan yang salah, kita betulkan keyakinan yang keliru, kita luruskan hukum yang bengkok, untuk kenyamanan hidup kita di dunia, untuk kenyamanan hidup kita di akhirat nanti, untuk anak cucu kita nanti. Kumandangkan adzan, dirikan shalat, tuntutlah ilmu, ilmu yang mengantarkan ketaatan kepada Allah ..

Kamis, 24 November 2016

Cerita Mendaki Gunung Slamet 3428 mdpl. Bersama Komunitas Muslim Adventure Indonesia (MAI).19-20 Nopember 2016

Oleh: Tedi Gumelar, Abdul Malik Ibrahim dan Evan Walker (Anggota Komunitas MAI) Yang penulis ingat ada Pak Bayyin, Pak Yudi, Pakde Qohar, Pak Muhadi, Pak Didit, Cak Dany, Cak Ipang, Sujay, Pak Havid, Izzuddin, Adam, Ibnu, Mas Irsyad, Ustadz Anif, Kamal, Mas Samsu dan adiknya, Bang Akbar, Diki, Akh Affan Aulia, Anaknya Pak Muhadi; Dio dan Nanda, Akh Nur Rochman, Teman-temannya Sujay di RZ, Royyan, Bang Yusuf, Teman dari Bojonegoro yang baru pertama kali naik gunung,.. Tuhan mempertemukan kami pada 19-20 Nopember 2016, pada pendakian Gunung Slamet 3428 mdpl yang terletak di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Kami mendaki dari basecamp Bambangan, Desa terakhir di kaki Gunung Slamet. Kami terkumpul dalam Komunitas Muslim Adventure Indonesia (MAI). [Penulis tidak mengetahui siapa ketuanya, yang pasti, ketua dewan syuro yaitu Cak Ipang]. Berasal dari berbagai latar belakang usia, profesi, kota dll. Ada yang masih kelas 2 SMA sampai usia 50 tahunan lebih. Ada yang karyawan, pegawai, guru, pengusaha, pedagang, relawan, dokter, ahli IT, tukang sapu dll terkumpul dalam wadah MAI ini. Ada yang dari Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Tasik, Banjar, Surabaya, Bojonegara, Lamongan, Bali, Sulawesi dll ketemu kemarin itu di basecamp Desa Bambangan Kabupaten Purbalingga. Alhamdulillah berkumpul diawali dengan perkenalan masing-masing personil di depan Pondok Pemuda tsb. Dipandu Cak Dany dan Bang Akbar. Mulai berjalan kurang lebih pukul 10.30 siang itu tanggal 19 Nopember 2016. Hari Sabtu. Cuaca cerah. Alhamdulillah. Setelah sore kemarin Penulis datang di basecamp Bambangan dalam kondisi basah kuyup kehujanan naik ojek dari pertigaan Serayu. Penulis sampai di pertigaan Serayu setelah dua kali ganti bis dari Kota Banjar. Bis pertama tujuan Purwokerto, lanjut bis kedua tujuan Pemalang. [sebenarnya ada bis langsung jurusan Bandung-Bobotsari, tetapi saat itu Penulis belum mengetahuinya]. Bermalam semalam di basecamp Bambangan. Malamnya terdengar ribut suara menanyakan Cak Dany di tempat pendaftaran. Penulis kira Cak Dany ada disitu. Setelah keluar dari pondok basecamp, ternyata Pak Bayyin, Pakde Qohar dkk. Alhamdulillah bertemu mereka untuk pertama kalinya dan terasa punya kawan dekat. Pagi harinya, berdatangan rekan-rekan dari Jakarta, Bekasi, Depok dll. Senang bisa berkumpul lagi sama Odoj Adventure Indonesia (OAI) –cikal bakal MAI- alumni pendakian Gunung Semeru pada Agustus 2014 lalu. Pendakian perdana komunitas ini kali itu. Ada Ustadz Anif, Pak Havid, Cak Dany, Cak Ipang, Sujay, Kamal, Nur Rochman, Izzuddin, dll [Miss them all] Tenda milik Penulis, Izzuddin yang bawain akhirnya, syukron jiddan ya Izzuddin, ransel jadi lebih ringan hehe.. [Tapi tukeran, Penulis yang bawa kerupuk, asyik. Sepanjang jalan sampai pos 1 banyak yang pengen kerupuk ] Jalur pendakian Gunung Slamet nanjak terus, lumayan, sampai di Pos 9. Sampai puncak, pastinya nanjak terus. Perjalanan diawali melewati perkebunan sayur mayur milik penduduk lokal. Bawang daun, wortel, kentang dll. Sejuk terasa udara. Setelahnya jalur pendakian memasuki belantara hutan Gunung Slamet, begitu terus sampai pos 9, batas vegetasi terakhir. Setelahnya adalah bebatuan dan pasir. Tetapi tidak seekstrim di Gunung Semeru. Terasa nikmat ketika beristirahat di Pos 2. Tidur memandang langit dalam pelukan belantara hutan hujan tropis, menembus celah-celah pepohonan memandang langit, begitu damai, tenang, tentram, jauh dari hiruk pikuk urusan hidup sehari-hari yang penuh kepenatan. Berjalan menuju puncak gunung mengajarkan banyak hal kejujuran yang asli tidak ada kepura-puraan, saling tolong menolong [ya iyalah, wong kita lagi di gunung. Mau baik sama siapa lagi selain sesama teman pendaki] saling menyapa, terasa bersih hati, plong fikir, segar jasad dengan keringat yang keluar, sehat rohani mengingat kebesaran Tuhan, yang menyediakan segalanya di muka bumi untuk fasilitas hidup manusia di permukaan bumi. Banyak pelajaran didapat. Untuk mencapai keberhasilan kita harus saling membantu, buang kesombongan yang menyakitkan itu, buang keangkuhan, leburlah bersama alam bersama kawan. Hina diri dihadapan Tuhan. Kami mendirikan tenda di Pos 5, kurang lebih hampir maghrib saat itu. Kurang lebih 9 tenda komonitas kami disamping berbagai kelompok. Penulis satu tenda bersama Huzaifah Ibnu Yaman, kelas 3 SMAN 7 Cibubur yang cekatan, dan Kamal Mahmud Ash-Shawaf teman satu tenda juga ketika pendakian awal ke Semeru. Saat itu di Pos 5 kami beristirahat, sholat, makan dll hingga pukul 02.00 dini hari kami bersiap bangun untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Slamet. Pak Yudi menjadi petunjuk jalan saat itu. [Beliau pernah mendaki Gn. Slamet tahun 1986]. Penulis shalat Subuh di Pos 9. Terasa sekali emosi membuncah. Perjalanan ini semoga diridhoi Allah SWT. Langit, bulan, bintang-bintang, menyinari jalanan kami, cerah malam itu. Hujan yang dikhawatirkan turun, tidak terjadi. Alhamdulillah rombongan pertama kali tiba di puncak Gn. Slamet kurleb pada pukul 05.00 pagi itu. Baca qur’an di puncak gunung,[harusnya nanti kalo ada di puncak gunung lagi, harus ada yang taushiah kayanya dech], foto-foto,selfi dll khas anak muda [lho ya berjiwa muda]. Terlihat Pakde Qohar khusyu baca Qur’an. Ustadz Anif, Izzuddin, Nur Rochman, Bang Akbar dll. Inget kebesaran Allah. Kecil manusia dihadapan-Nya. Di luasnya bentangan alam yang hijau, indah, disekitaran awan-awan putih. Lebur ego diri dalam noktah kecil, kecil sekali dalam Agungnya Tuhan Semesta Alam. Keindahan yang luar biasa ini. Maha Suci Engkau Tuhan. Ampuni kami hamba yang hina, bersujud kami di puncak gunung meyakini Maha Agungnya Engkau, Maha Kuasanya Engkau, Maha Berkehendaknya Engkau, Maha Pemurahnya Engkau, Maha Penyayangnya Engkau terhadap makhluk. Kami turun kembali beristirahat di Pos 5. Siang kurang lebih pukul 11.00 kami mulai turun ke basecamp Bambangan, hingga malam kurleb pukul 20.00 terakhir personil MAI berkumpul kembali. Penulis sampai kembali di Kota Banjar kurleb pada puku 02.00 dini hari. Alhamdulillah.. Budal slamet Mulih slamet Gunung Slamet

Kamis, 17 November 2016

Mengelola Persatuan. Manajemen Sumberdaya Umat; Belajar dari kasus penistaan agama Oleh:Abdul Malik Ibrahim

Umat islam terlihat kompak, bersatu padu, turun ke jalan. Kelihatan sekali kesatuannya ketika ada musuh bersama. Bagaimana mengelola sumberdaya kesatuan umat islam di Indonesia ini? Tentu harus kita upayakan bersama-sama. Alangkah indahnya bila kesatuan umat islam di indonesaia ini bisa terwujud. Indah.indah sekali. Islam agama yang indah. Kita umat islam saling mempercayai satu sama lain, kita umat islam saling menolong satu sama lain,kita umat islam saling membantu satu sama lain, dalam hal politik, dalam hal ekonomi, dalam hal social. Kasus penistaan agama yang sedang kita hadapi saat ini, adalah sebuah usaha kecil yang ingin menghancurkan tatanan kebangkitan islam di Indonesia. Sebuah usaha kecil yang didukung oleh berbagai fihak pemilik modal yang ingin melihat tatanan kebangkitan islam di Indonesia semakin amburadul. Hampir goal usaha kecil tersebut. Penulis berharap para pemegang kebijakan negeri ini yang beragama islam bias menyadari hal ini. Banyaknya musuh-musuh islam di Indonesia yang ingin memperoleh keuntungan dengan melimpahnya sumberdaya di Indonesia. Panglima tni Bapak Jendral Gatot Nur, sudah memaparkan hal ini di suatu acara di televise. Potensi terbesar sumberdaya Indonesia ialah SDM-nya yang beragama islam. Tersebar dalam berbagai organisasi; nu,muhammadiyah, persis dll. Tersebar dalam berbagai partai; golkar,pks,p3,pan,pkb dll. Potensi sumberdaya umat islam inilah yang perlu dikelola secara matang. Islam nasionalis dan nasionalis islam. Harus ada yang betul-betul dijadikan motor bagi kesatuan umat islam di Indonesia ini. Mumpung masih hangat kasus penistaan agama ini. Penulis berfikir, mui saat ini bisa kita jadikan organisasi awal bagi kesatuan umat islam di Indonesia iini. Mui harus memiliki peran sebagai lokomotif kesatuan umat islam di Indonesia ini. Gerakan nasional pengawal fatwa majelis ulama Indonesia harus berstruktur yang jelas. Berkumpullah para ulama,jadikan momen kasus penistaan agama ini, menjadi titik tolak kebangkitan islam di Indonesia, umat sudah 100% percaya benar kepada ulama ini. Jangan sia-siakan kesatuan umat islam di Indonesia ini pada saat momen penistaan agama ini sedang hangat-hangatnya terjadi di Indonesia saat ini. Musuh-musuh islam terus bergerak, tak pernah berhenti menjegal,melawan,menghancurkan islam dan umat islam. Sedih melihat muslim Myanmar dibantai begitu sadis, sedih melihat bangsa palestina dihinakan begitu, sedih melihat bagaimana muslim bosnia dibantai ketika itu, sedih melihat bagaimana muslim di ambon saat itu, saat idul fitri dihabisi oleh musuh-musuh islam. Jangan lupakan hal-hal ini wahai ulama. Tak ingin bukan hal itu terjadi di Jakarta. Banyak muslim, banyak umat islam di Jakarta tak mengerti alur bagaimana bias kekejaman-kekejaman diatas bisa terjadi terhadap umat islam. Tentu hal ini harus kita cegah. Cegah sekuat tenaga.cegah sekuat usaha. Sadarlah wahai anda pemegang kebijakan terhadap nasib umat islam di Indonesia. Umat dengan sumberdaya manusia dan alamnya yang berlimpah kaya. Yang sekarang, dulu dan saat akan dating terus menjadi incaran musuh-musuh islam yang serakah,keji dan sewenang-wenang. Telah nyata kebencian keluar dari mulut mereka. Perbanyaklah dekat dengan Allah, karena kita meyakini Allah-lah penguasa alam, Allah-lah penguasa manusia, Allah-lah penguasa hidup manusia, Allah-lah yang akan mewariskan bumi kepada orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang dekat dengan Allah, orang-orang yang takutnya beneran hanya kepada Allah. Jadilah kita hamba-hamba Allah. Belajarlah kembali kepada islam yang sebenar. Mereka, musuh-musuh islam hendak berbuat makar, dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pembuat makar. Dekati terus Al-qur’an. Baca terus Al-qur’an. Gali terus isi kandungan Al-qur’an. Usaha terus untuk mengamalkan pesan-pesan Al-qur’an. Hingga Allah ridho kepada kita. Kesatuan umat islam di Indonesia dimulai dengan kesatuan para ulama panutan umat saat ini. Mui dalam hal ini berusahalah terus menyatukan umat. Duduklah bersama mui,nu,muhammadiyah,persis dll jangan hanya duduk ketika penentuan hilal ramadhan. Kelola umat. Kelola kesatua umat islam di Indonesia mumpung lagi hangat kasus penistaan agama ini, mumpung lagi hangat umat islam menghadapi kasus penistaan agama ini. Bina umat untuk menyadari sepenuhnya islam, bina umat untuk kesatuan sumberdaya manusia islam di Indonesia. Kelola dengan baik kondisi saat ini, mumpung lagi hangat. Duduk bersamalah din syamsudin,duduk bersamalah amin rais, duduk bersamalah didin hafidhuddin, duduk bersamalah bahtiar nasir, duduk bersamalah habib rizik, duduk bersamalah said aqil, duduk bersamalah ma’ruf amin, duduk bersamalah haedar nasir, duduk bersamalah Abdullah gymnastiar, duduk bersamalah arifin ilham, duduk bersamalah ali jabir, duduk bersamalah hidayat nur wahid, duduk bersamalah syarifudin, duduk bersamalah sohibul iman, duduk bersamalah nanti bersama Rasul SAW di syurga Menyatukan potensi sumberdaya umat islam di Indonesia mengelola kesatuan umat islam di Indonesia setelah kasus penistaan agama ini. Agar kita tidak jadi buih dilautan yang terombang-ambing dilautan. Muncullah kebangkitan umat islam di Indonesia ini. Ciptakan kemandirian umat islam. Penulis yakin umat islam bisa hidup dengan potensi sumberdaya alam Indonesia. ( go to hell with your aid). Berkumpulah ulama, berkumpulah ilmuwan islam, berkumpulan pemikir islam, berkumpulan dalam shaf yang teratur,rapih. Kebaikan yang terorganisir mengalahkan kebatilan yang terorganisir. Kebatilan saat ini sedang terang-terangan ditampakan. Bersatulah ulama, bersatulah ilmuwan islam, bersatulah umara muslim. Tak ingin ada Myanmar di Indonesia, tak ingin ada kasus ambon kembali terjadi. Sudah tampak nyata kebencian musuh-musuh islam itu. Sadarlah umat islam di Jakarta. Baru aja dia itu jadi gubernur dari hasil sebagai wakil aja sudah bertingkah, berucap sedemikian rupa terhadap umat islam dan islam. Belum jadi gubernur sungguhan, sudah habis perasaan ini terluka, sedih berair mata. Umat islam, menangislah kepada Allah. Adukan ini, kasus penistaan agama ini, kepada Allah. Allah pasti mendengar, Allah pasti membela kita. Biar manusia tak kuasa membungkam mulut penista agama, Allah akan membungkam mulutnya. Dekati Allah terus, Allah akan mendekat kita. Adukan terus kepada Allah, Allah akan dekat kepada orang yang berbuat baik. Allah baik, Allah baiknya sangat. Berprasangka baiklah kepada Allah. Allah memberikan yang terbaik untuk kita. Mengelola persatuan. Manajemen sumberdaya umat islam di Indonesia menuju kesatuan adalah mengelola orang-orang yang dekat dengan Allah.

Rabu, 26 Oktober 2016

Dear Ulama Kami, (penistaan al-maidah:51)

Kami belajar Qur'an dari ulama. Ulama dihina karena Al-qur'an,kami merasa tersinggung.

Ulama diakui oleh Allah dalam Al-qur'an. Orang-orang yang paling takut kepada Allah adalah ulama.

Ulama. Orang-orang yang berilmu yang takutnya beneran kepada Allah.
Sampaikan terus.kebenaran Allah.Wahai ulama. Jangan takut ma manusia. Allah dibelakang kalian. Allah beking kalian.

Kami bela ulama.kami bela Al-qur'an. Kalam-kalam suci Allah.Tuhan Penguasa Alam. Kami lontarkan kebenaran kepada kebatilan. Dan kebatilan itu akan lenyap.

Bagi kami.penistaan Al-Maidah:51 adalah suatu kebatilan. Dan kebatilan itu akan lenyap. Allah berkuasa atas segalanya.

Belajar Islam dari ulama.ulama yang tau banget tentang Al-qur'an. Ulama yang takutnya hanya pada Allah. Bukan sekedar tau Al-qur'an.tapi takut pada Allah. Takut pada siksa Allah. Takut pada azab Allah. Takut pada siksa kubur. Takut pada jahanam.

Dear ulama. Tetaplah jadi ulama. Allah beking kalian.

Point notes. Ulama: 1. Orang yang berilmu 2.Takutnya sangat pada Allah.

Kamis, 06 Oktober 2016

Pelecehan Al-Qur'an, Al-Maidah ayat 51; Beribu Istighfar Mari Kita Ucapkan

Beribu istighfar mari kita ucapkan, agar Allah SWT, mengampuni banyak alfa kita. Agar Allah SWT menolong kita umat muslim. Agar kita semakin mendalami Al-qur'an. Agar kita semakin yakin dengan kebenaran Al-qur'an. Agar kita semakin mendapat bimbingan,petunjuk hidup dari Allah SWT,dari Al-qur'an.

Agar semakin banyak orang yang tercerahkan hidupnya dengan Al-qur'an. Agar orang semakin nyaman hatinya dengan berinteraksi dengan Al-qur'an.

Kembali meriview. Bahwa Al-qur'an adalah mu'jizat,wahyu Allah yang dibawa oleh ruhul kudus,Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW,manusia biasa pilihan Allah yang hidup di tanah arab,yang ajaran berlaku sepanjang masa.

Mungkin,dengan adanya kejadian pelecehan ayat Qur'an : Al-Maidah ayat 51; Allah mengingatkan kita agar banyak beristighfar. Betapa,mungkin sebenarnya kita
umat Islam yang meyakini Al-qur'an sebagai jalan hidup,justru kita sendirilah yang banyak melecehkan ayat-ayat lain dalam Al-qur'an itu.

Allah mengingatkan kita,agar kita betul-betul kembali kepada Al-qur'an. Allah yang menurunkan Al-qur'an. Dan Allah yang menjaganya. Kamilah yang menurunkan Al-qur'an & Kami pulalah yang akan menjaganya.

Booming sekarang orang gandrung dengan Al-qur'an. Khataman Qur'an,baca Qur'an satu juz bahkan lebih sehari. Sudahkah kita naik tingkat dalam berinteraksi dengan Al-qur'an yaitu dengan pengamalannya?

Ribuan ayat-ayat kebaikan dalam Al-qur'an;sudahkah kita mengamalkannya satu ayat saja? Sudahkah kita mengajarkannya pada orang lain,satu ayat saja? dari ribuan ayat-ayat kebaikan dalam Al-qur'an.

Berapa banyak ayat-ayat kebaikan yang sudah kita langgar dalam Al-qur'an? Mari beristighfar kembali. Beribu istighfar mari kita ucapkan. Agar Allah SWT menolong kita umat muslim. Agar kita umat muslim bangkit secara ekonomi,agar kita umat muslim mengutamakan muslim lainnya dalam bertransaksi ekonomi,perdagangan. Agar kita saling tolong menolong sesama umat Islam. Agar kita dapat menunjukan kebaikan kita dihadapan Allah,Rasul & orang-orang muslim.Terimalah amal ibadah kami.

Tetap adem hati kita. Musuh-musuh Islam,jalan keselamatan,bersatu padu menghancurkan jalan keselamatan ini. Keselamatan dunia & akhirat. Sejak lama,iblis mengecoh manusia agar berontak terhadap Tuhan. Allah SWT

Sesungguhnya Kami melontarkan kebaikan terhadap kebatilan. Dan kebatilan itu akan lenyap. Yakin Allah berkuasa atas semua ini. Maha Suci Allah. Maha Benar Allah. Manusia biasa seperti kita banyak alfa dan salah. Beribu istighfar mari kita ucapkan. Agar Allah menunjuki kita,agar Allah membimbing hidup kita. Agar langkah-langkah yang sudah jauh melenceng,berbelok-belok tidak karuan,kembali lurus kepada rel-Nya,kepada tuntunan-Nya,Al-qur'an yang mulia.

Allah menguji kita,seberapa bersih iman kita?Seberapa murni hati kita kepada Allah?Bersihkah fikir kita terhadap Allah? Perilaku kita sudahkah sesuai dengan tuntunan Allah dalam Al-qur'an?

Allah menguji kita. Allah menginginkan kita betul-betul bersih dihadapan-Nya. Apakah Kami membiarkan mereka mengucapkan iman kepada Allah,sebelum Kami benar-benar mengujinya?

Tidak ada paksaan dalam jalan keselamatn ini,jalan Islam ini. Telah nyata kebenaran & telah nyata kebatilan.

Dan kita yang telah meyakini jalan ini,masuklah kedalam jalan keselamatn ini,jalan Islam ini,secara totalitas,secara sempurna. Dan biarkan orang-orang yang menolak jalan keselamatan ini,merasakan bahwa Allah akan memenangkan kebenaran dan lenyaplah kebatilan.

Tuhan kita sekalian manusia adalah Allah. Tiada Tuhan selain Allah. Allah berkuasa atas segalanya. Beribu istighfar  mari kita ucapkan. Agar Allah sayang kita.

Jumat, 30 September 2016

Cahaya Qur'an dari Cikarang Suara anak-anak menggema dari sebuah rumah di Komplek Graha Asri Cikarang. Suara yang melembutkan hati yang mendengarnya, suara yang menggetarkan perasaan. Apalagi kalau bukan lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an. Masya Allah, Subhanallah. Betul-betul suasana yang berbeda, pemandangan yang menyejukkan mata. Anak-anak ini berkumpul untuk bersama-sama menghafal Al Qur'an. Oleh masyarakat setempat, Markaz Kampung Qur'an Cikarang dikenal sebagai tempat untuk menghafal Qur'an dengan gerakan tangan, tempat latihan memanah, selain tempat para santri menimba ilmu dan mewakafkan diri sebagai penghafal Al Qur'an. Kiprah KQC sudah dibuktikan dengan keikutsertaan santri-santrinya dalam lomba Tahfizhul Qur'an yang diadakan oleh BadarTV pada bulan Ramadhan lalu. Dalam kesempatan itu, santri-santri KQC meraih juara pertama. Berdirinya Kampung Qur'an Cikarang (KQC) tak bisa lepas dari peran Ust. Ery Prasetya. Berawal dari keikutsertaan beliau pada Training of Trainers 1000 Muallim Qur'an angkatan pertama yang diadakan oleh Kauny Quantum Memory di tahun 2013, Ust. Ery lantas menyebarkan ilmu yang didapatnya kepada teman-teman dekatnya. Di DKM masjid tempatnya bekerja di Cikarang, Ust. Erry mengumpulkan teman-temannya dan mengenalkan metode Kauny Quantum, menghafal Al Qur'an semudah tersenyum. Metode menghafal Al Qur'an yang menyenangkan, karena memadukan otak kanan, hati dan gerakan tangan, sehingga menghafal Qur'an menjadi lebih mudah. Dari sinilah kemudian tersusun jadwal pertemuan rutin sekali dalam seminggu, khusus untuk menghafal Al Qur'an. Dan dari sinilah muncul bibit-bibit Penjaga Wahyu, diantaranya Pak Samidi. Setelah beliau mengikuti Training Menghafal Al Qur'an Semudah Tersenyum (angk. 24) pak Samidi-lah yang kemudian menebarkan markaz-markaz Cahaya Qur'an di Cikarang. Ust. Ery lalu mengenalkan metode Kauny ini kepada anak-anak di lingkungan komplek Graha Asri Cikarang. Tak disangka, awalnya hanya 2 anak yang datang ke rumah beliau. Dalam waktu singkat jumlah itu berkembang; 3, 7, 10, 50 dan terus bertambah. Hingga saat ini, kurang lebih ada 200 santri cilik yang sibuk menambah hafalan dan murajaah bersama-sama, sepekan sekali. Aktifitas anak-anak yang berkumpul di sebuah halaman rumah setiap Jumat malam ini kemudian menarik minat golongan dewasa. Bapak-bapak. Mereka pun ikut menghafal. Setiap Sabtu ba'da Subuh, kaum bapak berkumpul di Masjid komplek, tentu saja untuk menghafal Qur'an. Hingga pada 9 Agustus 2014, Ust. Erry bersama ±10 orang rekan-rekan DKM, membentuk sebuah wadah; Kampung Qur'an Cikarang - Komunitas Penghafal Al Qur'an (KQC KOMPAQ). Alhamdulillah, dalam 2 tahun markaz dan santri betumbuh dengan pesat. Ada sekitar 30 Markaz KQC yang dibina oleh Pak Samidi dengan lebih dari 1000 santri. Sementara markaz KQC di Graha Asri berkembang menjadi Ma'had Askar Kauny. Barakallah KQC, Ust. Ery, Ust. Samidi dan seluruh Penjaga Wahyu di Cikarang. Semoga Allah menjaga mereka sebagaimana mereka menjaga Cahaya Qur'an tetap bersinar dan semakin terang di Cikarang.

Selasa, 13 September 2016

Intisari kehidupan adalah taat kepada Allah SWT

1. Taat secara langsung.  Adalah berbadah yang sudah disyariatkan. Puasa solat.haji.zakat.dll. dan kita harus mengikuti contoh rosul saw dalam hal ini.

2. Taat secara tidak langsung. Adalah amal-amal sosial terhadap sesama. Dengan prinsip kita saling memberi kemanfaatan satu sama lain. Dengan dilandasi niat untuk mendapat ridho Allah swt. Dan orientasi untuk Allah swt.

Kamis, 08 September 2016

Tersedia 6 ekor domba lagi

Bila ingin berkurban domba di Desa Tangkolo Subang Kuningan. masih tersedia 6 domba lagi.bisa hubungi saya di 081223898510 -tedi-