Sabtu, 25 Desember 2021

Islam

 Islam adalah agama yang paling cepat pertumbuhannya di dunia. banyak orang kembali memeluk Islam. walau sekarang masih 20 % penduduk dunia muslim, penganut Islam. Banyak berita mengabarkan hal ini. semoga menjadi kekuatan baru dunia Islam. Muslim yang berkualitas. Muslim yang memimpin tatanan dunia. 

Walau banyak manusia yang berusaha mencitrakan negatif Islam, menjauhkan Islam, bersebrangan dengan Islam dan Muslim, kuasa Allah akan tetap menang. Islam akan berjaya. Ia akan menyata, mengejawantah dalam kehidupan di dunia. 

Kedamaian Islam membuat bumi menemukan keseimbangan barunya..

So, jadilah, berusahalah kita menjadi manusia yang hidup dalam dekapan Islam, dalam apa yang memang seharusnya menjadi Islam. Pelajari Islam. Bukan ķarena ingin materi dunia, kecil sekali, ngga ada bandingannya dengan mulianya Islam. 

Menjadi Islam dalam ibadah-ibadah yang dicontohkan oleh Rasul SAW. Beliau adalah aplikasi hidupnya Islam. Islam ada dalam pribadi beliau yang agung..

Jadilah pengikut Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW...

Abdul.Serang.25122021

Minggu, 21 November 2021

Aku ingat ketika di ranu kumbolo, ada sebuah rumah kayu. (catatan tahun 2007)

 

Aku ingat ketika di ranu kumbolo, ada sebuah rumah kayu. Di bukit sekitar ranu kumbolo. Aku, alit dan eros ngobrol dengan seorang pendeta hindu. Sudah cukup tua umurnya. Pakaiannya serba putih, rambutnya panjang sampai kaki, ia sempat membuka semacam surban penutup kepalanya yang berwarna putih. Kami ngobrol bermacam-macam hal, tepatnya beliau yang memberi  kami berbagai macam petuah. Banyak nasehat dalam hidup beliau sampaikan. Selain itu aktivitas eyang ini, kusebut eyang saja ya, berada di pulau bali. Ia menjadi pendeta dalam setiap acara keagamaan yang diselenggarakan di bali. Ia mempercayai  keyakinan hindu  sebagai jalan hidupnya. Yang kufikir adalah nilai nilai kebaikan juga dalam hidup. Sementara ia juga menghormati keyakinanku sebagai seorang muslim. Ia tidak menjelekkan atau bahkan mencela islam, ia mengakui islam juga mengajarkan kebaikan. Ia menghormati keyakinanku.

 Rumah kayu itu terletak pas bila kita sebelum naik di tanjakan cinta. Rumah kayu itu berada. Tidak ada sekat ruangan. Hanya ada alas dari semen setinggi kurang lebih ¾ meter. Ditengah ruang kami membuat api unggun, tepatnyasih si bapak tadi bersama pelayannya yang membuat api unggun.hangat terasa ruangan itu.  Kukatakan  ‘pelayan’, karena memang ketika pa pendeta tadi ingin makan, seorang bapak, yang kutemui tadi ketika memancing diranu kumbolo, yang aku meminjam pancingannya, dan aku mendapat seekor ikan disana, memberinya sepiring nasi. Bapak pelayan ini bersama anaknya, namanya Buwane katanya. Buwane pemalu, ia diam saja ketika kami ngobrol dirumah kayu bersama pa pendeta.

Sesekali anjing pa pendeta masuk kerumah kayu itu. Anjing itu kelihatannya nurut sama pa pendeta.

Selain  kami –aku, alit,eros, buwane dan ayahnya, pa pendeta, diruangan itu juga ada seorang wanita sedang makan ikan, ia tidak ikut mendaki ke puncak semeru, ia sudah lelah katanya. Ia menunggu saja teman-teman satu timnya yang sedang menuju Mahameru. Ia menawari ikannya kepadaku, ku terima saja ikan itu, katanya ikan itu ia dapat dari ranu kumbolo. Ia dari Surabaya, kalo tidak salah. Aku tidak banyak bertanya kepadanya. Enak juga ikan itu, ia mancing juga sepertinya diranu kumbolo itu.

Agah teman satu timku mengatakan kepadaku, ‘kalo bisa dapet ikan diranu kumbolo, ngga bakal susah hidup, tinggal mancing ikan aja disini’, kata agah kepadaku. Agah dari bogor katanya. Aku seneng sekali bisa mancing di ranu kumbolo itu. Danau (ranu) kumbolo yang kubaca di lilteratur memiliki luas kurang lebih 14 hektar, danau ini terletak diketinggian kurang lebih 2500an meter diatas permukaan laut.  Airnya jernih, bersih, para pendaki biasa memanfaatkan air diranu kumbolo ini untuk berbagai keperluan. Memasak.minum.mandi,dsb. Mari kita jaga kebersihan ranu kumbolo. Buang bungkus sampo jangan di ranunya ya. 

Ketika aku dapat ikan tadi, di ranu kumbolo,  kuberikan saja pada ayahnya Buwane. Buat bapak saja kataku. Aku kan tidak bawa alat masak apa-apa. Kalaupun makan aku dikasih sama teman satu teamku; sony,fajar,bayu,alit,eros,kena,yanti,oyo,agah, mereka baik.  Ikan itu dimasukan kedalam tempat ikan yang ayahnya Buwane bawa.  Eh aku malah dapet makan ikan dari seorang pendaki dirumah kayu itu. Kata nya ikan itu dari ranu kumbolo. Aku saja makan ikan itu, alit dan eros tidak mau makan ikan yang ditawari pendaki wanita itu.

Pa pendeta itu cukup besar juga perawakannya. Bila aku berdiri disampingnya sepertinya ia lebih tinggi dariku. Aku 174cm. aku lupa bila harus menulis ulang apa yang sudah beliau sampaikan kepada kami, aku,alit dan eros. Pokoknya ia menyampaikan yang  baik-baik aja dalam hidup, nasehat-nasehat yang baik, berguna. Sesekali kuajak Buwane bicara, tapi ia diam saja. Kata pa pendeta Buwane harus banyak belajar bicara, biar tidak malu nanti disekolah.entah ia mau sekolah ngga ya. Mungkin ia sekarang sudah masuk sekolah.  Aku sering lupa apa saja yang disampaikan orang kepadaku saking banyaknya obrolan, nasehat yang aku terima. Jadi kukatakan saja yang ‘baik-baik aja pokoknyalah dalam hidup’, untuk merangkum semua nasehat, obrolan kami bersamanya.  Seperti ketika aku ditanya teman di masjid alhurriyyah; ‘ibu nasehatin apa aja ted?’.  Lupa. Aku lupa.saking banyaknya apa yang ibuku nasehatin aku ditelepon tadi. Rupanya temen di masjid alhurriyyah ini melihatku sedang teleponan sama ibuku.

Ketika di rumah kayu itu juga, yang kuingat, ayahnya Buwane tak banyak bicara, malah mungkin tak bicara sama sekali. Aku saja yang banyak bicara dengan pa pendeta, eros dan alit.

 

Senin, 30 Agustus 2021

Ke Masjid Al-Hurriyyah Lagi


 

Saya sekarang sedang di lantai 1 Masjid Kampus IPB Al-Hurriyyah. 12 tahun yang lalu saya aktif sebagai marboth disini. Melihat segalanya, muncul berbagai kenangan dikepala. Berkelebat satu persatu, berebutan ingin dituliskan, berebutan. Inget kalo ramadhan di lantai satu ini ramai orang ikut buka puasa bersama. Ga kebayang sibuknya kami saat itu. Marboth. Terlebih ketika 10 hari terakhir bulan ramadhan. Semakin sibuk lagi. Penuh aktivitas marboth-marboth itu. Kurang lebih 3 tahun saya tinggal di asrama marboth.  Never forget these…

Pernah naik di atap Masjid Al-hurriyyah. Luas juga. Bareng Sugi seingat saya juga Rudi.

Pernah ngurusin septic tank masjid yang penuh. Trus minta bantuan jasa sedot wc, trus ada marboth yang …

Pernah disumpah seluruh marboth oleh Ustadz Syam gara-gara sering terjadi pencurian di asrama marboth. Seminggu kemudian pelakunya tertangkap. Bukan marboth. Ternyata anak smp yang sering main di asrama.

Pernah ngusir Endah yang bikin gaduh disuatu acara. Lalu disiram. Sumpah serapah keluar

Pernah ngurusin qurban. Kambing-kambing sudah terpotong semua di RPH. Ternyata sampai malam ada satu kambing yang masih nangkring di depan asrama. Kagetlah kita. Ini kambing mau diapain. Belum dipotong. Akhirnya disalurkan melalui dpc.

Pernah maen bola di lapangan masjid alhurriyyah

Pernah maen bulutangkis didepan asrama

Pernah belajar naek motor sama da edi

Pernah belajar nyupir mobil sama Mas Faozan

Pernah jatuh sakit di asrama marboth

Never forget those…

Pokonya ga bakal dilupain segala kejadian di masjid alhurriyyah ini. Berkesan banget. Naek menara masjid mungkin 5x pernah.

Kajian-kajian beserta Ustadz Ahmad, Ustadz Syam berkesan banget

Pernah ikutan latihan tifan. Sekali-kalinya di masjid alhurriyyah. Udah aja berenti. Kecapean. Berat juga latihan tifan.

Pernah ngintai maling yang sering ngincer hape. Ngincer tas-tas mahasiswa

Inget segala macem. Maafkan aku tuhan. Terimalah amal-amal ibadah kami. Semoga engkau terima.

            Paling seger kerohani itu pas hujan, terus liat yang ijo-ijo di wing kanan depan. Masyaallah indah banget. Begitu juga pas kebagian kamer bekas aula marboth. Indah banget ngeliat keluar kamer itu kalo lagi hujan. Hijau-hijau pemandangan itu. Pohon-pohon yang basah, daun-daun hijau yang basah oleh air hujan. Makanya betah banget tinggal di Alhurriyyah itu. Makanya rada susah buat lulus kuliah di IPB itu (ea)

            Pernah, seinget saya kejadian, mati lampu. Hampir beberapa hari. Mati lampu semingguan lebih kalo ngga salah. Gelap kalo malam di marboth itu. Masjid juga. Untung masjid bisa nyantol listrik ke tiang listrik di dekat jalan ke GOR.

            Inget banget sama Saldi yang jualan. Ternyata sekarang masih jualan di GOR. Tapi setiap kali ke Al-Hurriyyah Saldinya suka ngga ada.

 Ada Mas Sofyan, Mas Faozan, Bang Endes, Kang Furqon, Sugi, Kang Ipik, Akh Iqbal, Sartono, Dadan, Jamal, Fauzan, Mas Sutami, Kang Denida, Da Edi, Parisman (alm), Abid, Gito, Rudi… afwan kalo belum ada yang kesebut (teman-teman saat di asrama saat itu)

Masjid kalo lagi rame, rame banget. Kalo lagi sepi, sepi banget. Alhamdulillah  bisa menikmati semuanya.

Seneng banget tinggal di masjid itu. Makanya saya keluar dari marboth, memaksakan diri ngga bilang-bilang, buku-buku dan baju-baju di satu tas kan semuanya, manggil ojek, kabur aja. Begitu proses saya keluar dari kenyamanan masjid, seingat saya seperti itu. Sadar juga, ngga mungkin selamanya tinggal di sini. Harus ada regenerasi. Ya udah ngga bilang siapa-siapa, kabur aja dari marboth. Ngga bilang ustadz syam, ngga bilang ketua asrama saat itu. Siapa ya. Saya lupa.

Alhamdulillah saya masih dikenali juga oleh jama’ah masjid di fesbuk. Jadi tiba-tiba aja dia muncul di kotak chating fesbuk “akh kalo liat foto pp antum, ane inget sama masjid alhurriyyah” mudah-mudahan kalo kalian masuk surga di akherat nanti, inget saya ya. Ajak saya juga masuk syurga

Seneng ngeliat orang-orang shalat di Masjid Al-hurriyyah itu. Sengaja saya nyender di pojok kanan paling belakang, nyender ke dinding kayu, dilantai 2, di ruang utama masjid. Seneng ngeliat orang-orang pada sujud, pada rukuk nyembah Tuhan di Masjid Al-Hurriyyah itu. Sering dulu saya kaya gitu.

Malem-malem jam 2, jam 3 sering ngeliat Sugi lagi khusyu’ deket tangga di ujung kanan belakang, sholat tahajud.

Ngga bisa dipungkiri, temen-temen marboth itu saroleh semuanya..aamiin.. semoga Allah mengumpulkan kita nanti dalam keridhoannya di akhirat nanti. Miss u all. Banyak ladang amal lagi sekarang, selepas di al-hurriyah itu. Ngga harus di masjid terus. “turun gunung lah” udah cukup ‘bertapa’ di masjid alhurriyyah itu. Udah cukup buat bekal sekarang mengabdi di lingkungan yang lebih heterogen. Tinggal sering-sering aja ngecas iman pergi ke masjid shalat lima waktu jangan dilupakan.

Ya sesekali maen-maenlah ke alhurriyyah atau kalo ngga nelfon ustadz syam lah.

Silaturahmi sama ustadz syam paling berkesan. Khusyu sekali kalu udah jadi makmum dibelakang ust syam. Semoga Allah menjaga selalu ust syam dan keluarga aamiin..

Udah sore saya harus kembali ke Ciparigi.. fataqobbal minnaa…

www.tedigumelaran.blogspot.com

tulisan sekitar th 2014 akhir. Baru diketik tgl. 29-8-2021 by tedi

Selasa, 03 Agustus 2021

Senin, 02 Agustus 2021

Dijual Tanah


 1.Dijual tanah di kota serang banten.Kecamatan Cipocok Jaya. Lokasi dekat stkip situs banten. Luas 130 m2. Harga 130 jt. Nego tipis