Rabu, 21 Januari 2009

Menenangkan diri di jalanan

karena rumah sudah tak lagi nyaman tuk dihuni
lalu kami menenangkan diri dijalanan yang bising oleh kendaraan

karena orang-orang dirumah begitu kaku berkomunikasi
lalu kami menenangkan diri dijalanan yang ramai oleh deru kendaraan

karena rumah hanya sepetak, sempit
lalu kami menenangkan diri dijalanan yang sudah keras oleh orang jahat

karena lingkungan masyarakat sudah begitu individualnya, lalu kami menenangkan diri dijalanan yang panas oleh terik matahari

karena orang-orang disekitar rumah tak acuh terhadap penderitaan kami, lalu kami menenangkan diri dijalanan yang terik matahari menghitamkan kulit kami

karena lahan-lahan tempat kami bermain hilang untuk pertokoan, ruko, mall, perumahan
lalu kami menenangkan diri dijalanan dengan kecrekan ditangan, mengamen

karena kami susah cari uang
lalu kami menenangkan diri dijalanan dengan menjual asongan

karena jalanan ramai oleh lalu lalang manusia yang bergerak sedang dirumah segalanya diam/statis

karena jalanan ramai oleh lalu lalang manusia dan kendaraan yang bergerak kesana-kemari/hilir mudik
sedang kami suka segala hal yang bergerak, berpindah tempat

karena jalanan sumber inspirasi kami
karena kami suka jalanan

menenangkan diri dijalanan karena kami banyak bertemu teman satu fikiran, satu rasa, satu jiwa

1 komentar:

etikush mengatakan...

musim banjir gini, menenangkan diri dijalan-nya jangan lupa bawa perahu, terutama klo menenangkan diri-nya di jakarta...