Rabu, 21 Januari 2009

Tragedi kemanusiaan Palestina

manusia sedunia terpaku menonton derita sesamanya
anak adam dan hawa
kepongahan dipertontonkan
kata-kata tak membantu menghentikan kesombongan
perlu ada kekuatan tandingan
perang dunia didepan mata
lawan kekejian
sebongkah batu cukup untuk seorang pemberani
damai ialah ketika seorang anak nyaman bermain dengan mainan
kesayangannya
nyaman bermain dengan teman-temannya
berlarian
saling mengejar
tertawa riang
seorang gadis kecil bermain dengan boneka kesayangannya
seorang lelaki kecil dengan bola dikaki
sekolah yang menyenangkan
makan di kantin sekolah
beraktivitas
berolahraga
membaca buku-buku kesukaan
menulis diatas kertas putih yang bersih
tanpa ada darah dikepala
tanpa ada air mata menetes
tanpa ada jerit tangis kesakitan
tanpa ada tangis seorang ayah muda yang kehilangan anaknya
tanpa ada raungan seorang ibu yang yang meratapi kepergian anak
gadis kecilnya
tanpa ada tatapan kosong seorang anak lelaki yang kehilangan
temannya
tanpa ada seorang anak gadis kecil yang kehilangan genggaman
erat tangan ibunya
tanpa ada ambulans yang meraung-raung di tengah kota
hilir mudik mengangkut korban

damai

damai

kata yang indah bagi manusia



perang

aktivitas purba setua usia bumi
anak manusia terpecah belah menghidupi hidup
mencari kedamaian
alur logika tidak bermain
hancurkan nalar
batu bicara
pohon melindungi


www.tedigumelaran.blogspot.com

1 komentar:

etikush mengatakan...

hingga batu bicara...