Rabu, 05 Mei 2010

Kapitalis

Tuhan mudah untuk berbuat apapun yang dikehendaki oleh-Nya. Tuhan mudah untuk memberikan kesulitan-kesulitan kepada manusia. Tuhan mudah untuk memberikan kemudahan-kemudahan kepada manusia. Tuhan memberikan kemudahan kepada seorang manusia untuk menguasai harta yang berlimpah. Seperti yang telah diberikan-Nya kepada kepada Qarun, seorang manusia di zaman utusan Tuhan, Musa, pada suatu ketika. Tuhan mudah menyulitkan seorang manusia untuk tidak mendapatkan uang sepeserpun juga. Tuhan mudah memusnahkan negeri atau suatu tempat yang ingin Tuhan musnahkan karena sepertinya melawan perintah Tuhan. Tuhan mudah membangkitkan peradaban kemanusiaan dalam waktu yang Tuhan ketahui dengan pasti, karena hitungan waktu yang manusia miliki dan hitungan waktu yang Tuhan miliki sangat-berbeda-jauh-sekali. Tuhan mudah memberikan sedikit pengtetahuan-Nya untuk manusia, sebagaimana mudahnya Tuhan untuk berbuat apa yang dikehendaki-Nya, membuat seorang manusia tak mengetahui apapun. Karena ilmu pengetahuan yang manusia miliki ibarat setetes air laut di tengah luasnya lautan yang ada di planet bumi. Karena Tuhan menyatakan dalam kitab suci terakhir kiriman-Nya untuk manusia bahwa bila pohon-pohon yang ada di bumi dijadikan pena dan lautan yang ada dijadikan tintanya ditambah tujuh lautan lagi untuk dijadikan tintanya lagi niscaya tak akan selesai ditulis kalimat-kalimat ketuhanan. Tuhan mudah untuk membuat seseorang mudah untuk menulis.

Tuhan mudah membuat seorang pastur hafal al-qur'an dan hafal ratusan hadist perkataan nabi Muhammad SAW. Tuhan mudah memberikan hidayah Islam kepada manusia sebagaimana mudahnya Tuhan membolak-balik hati, tetapkanlah hatiku atas apa yang telah kau tunjukkan jalannya padaku. Anugrah terbesar wahai Tuhan. Penetapan hati atas jalan yang telah ditunjukkan melalui manusia-manusia utusan Tuhan; Adam, Idris, Musa, Ibrahim, Isa, Muhammad.

Tuhan mudah menenggelamkan Qarun atas harta yang disombongkannya. Tuhan mudah membuat berbagai bencana, gempa, pada suatu titik yang menyulitkan hidup manusia disatu sisi dan menggugah kesadaran manusia lainnya untuk peduli akan kemanusiaan.

Tuhan mudah untuk mengkayakan seseorang dengan berbagai harta benda untuk dikuasai sebagaimana nantinya Tuhan mudah untuk memusnahkannya, sebagaimana musnahnya harta-harta Qarun yang tak terhitung banyaknya, hingga kunci-kunci gudang-gudang harta kapitalist tersebut dipikul oleh banyak orang dengan tenaga-tenaga yang kekar.

Tuhan mudah membuat seseorang mengeluarkan apa yang ada dikepalanya melalui tulisan sebagaimana mudahnya Tuhan membuat seseorang mengluarkan apa yang ada dikepalanya melalui ucapan-ucapan kalimat.

Tuhan mudah membuat harta-harta kekayaan alam di Indonesia terkeruk terkumpul di bawah kekuasaan negara-negara kapitalist sehingga sepertinya suatu saat Indonesia tak memiliki harta kekayaan apapun. Lalu Tuhan mudah pula untuk membinasakan hidup manusia Indonesia yang menebang liar hutan-hutan hingga longsor dan banjir bandang, lalu sepertinya nama Indonesia akan hilang dari peradaban manusia, karena sudah tak memiliki apa-apa lagi. Sesuatu yang sempat terlintas dalam kepala Syafi'i Ma'arif. Lalu kemudian kita berusaha menghapus fikiran-fikiran tersebut dengan berusaha memacu semangat anak-anak negeri untuk terus hidup. Padahal Tuhan mudah membuat kemana arah Indonesia kedepannya, akankah semakin turun drastis, akankah melaju, akankah datar-datar saja. Sepertinya sebagai manusia biasa, dalam hitung-hitungan manusia, perkiraan-perkiraan masa depan dapat diprediksi dari keadaan-keadaan saat ini. Bergerak kearah mana? Aku melihatnya seperti itu; kekayaan Indonesia habis terkuras oleh kekuatan-kekuatan asing, hingga suatu saat Indonesia akan tak memiliki apa-apa lagi, anak cucu akan tak berharga diri sama sekali.

Maaf, mungkin aku melihat terlalu jauh kedepan, sementara waktu ada dalam masa sekarang, masih ada hal-hal kecil yang dapat kita usahakan untuk perbaikan kedepannya. Aku ingin mengajak Anda untuk mendekati Tuhan. Tuhan mudah untuk berbuat apapun yang dikehendaki oleh-Nya. Tuhan mudah untuk mematikan sesuatu, sebagaimana mudahnya Tuhan untuk membiarkan sesuatu tetap hidup. Tuhan mudah untuk menghancurkan, sebagaimana mudahnya Tuhan untuk membangun. Sepertinya kedekatan kita terhadap Tuhan perlu diperbaharui. Salah satu cara mendekati Tuhan ialah dekat dengan kaum papa, fakir dan miskin. Bantu mereka untuk dapat tumbuh berkembang. Tuhan mudah untuk berbuat apapun yang dikehendaki oleh-Nya. Akan kemanakah kita bergerak?

Sepertinya Tuhan sudah memberikan arahan gerak kepada kita melalui kitab suci kiriman-Nya melalui Muhammad SAW. Pengejawantahan nilai-nilai langit itulah yang harus berusaha kita bumikan. Prof.Dr.H. Quraish Shihab sepertinya pernah menulis buku dengan judul "Membumikan Al-Qur'an". Mentransformasikan nilai-nilai universal yang Tuhan kirim ke kehidupan kemanusiaan planet bumi. Nilai-nilai yang kita yakini sebagai pedoman hidup peradaban kemanusiaan yang akan mengangkat derajat manusia. Nilai-nilai teoretis sematakah? Lalu dalam praktek nol besar? No action, talk only. Penyatuan nilai-nilai ilmu dan praktek. Selama ini sepertinya ilmu selalu diunggulkan dibanding praktek, amal. Padahal ilmu yang tak bermanfaat akan sangat berbahaya sekali bagi pemilik ilmu tersebut. Tak perlu didikotomikan.

Kapitalis akan menguasai peradaban? Sepertinya memang nilai-nilai moral perlu dikedepankan. Nilai-nilai moral perlu dikembangkan dibandingkan perolehan materi semata. Orientasi kesuksesan materi sepertinya perlu diubah dengan orientasi perolehan nilai-nilai rohaniah yang luhur demi memerangi peradaban yang materialis kapitalis (?). Peradaban anti ketuhanankah? Justru nilai-nilai moral sufi ditemukan dalam pebisnis-pebisnis sukses. Nilai-nilai kejujuran begitu melekat dalam jiwa-jiwa pebisnis sukses. Kapitalis dengan ruhani yang mapankah? Menyatunya nilai-nilai moral luhur, kapitalisme kepemimpinan dalam satu jiwa manusia. Sesuatu yang luar biasa dahsyatnya untuk kemanusiaan. ˜Sesungguhnya akan kami warisi dunia kepada hamba-hamba kami yang soleh", begitu Tuhan berfirman dalam kitab suci kiriman-Nya yang terakhir untuk kemanusiaan melalui Muhammad SAW. Bukankah Muhammad SAW sendiri pada awalnya adalah pemilik modal besar yang sukses dengan segala keluhuran nilai moral yang dimilikinya.

Dalam barisan manakah Anda saat ini? Bergerak menuju arah yang sama, berlawanan atau malah menikung jalan terus-menerus. Atau Anda memang sudah memiliki jalur tersendiri bagi Anda, jalan yang Anda yakini.

Tuhan mudah untuk berbuat apapun yang dikehendaki oleh-Nya. Sangat hebat bila seorang manusia telah terintegrasi oleh Tuhan. Ketika ia melihat, Tuhanlah yang melihat; ketika tangannya bergerak, tangan Tuhanlah yang bergerak; ketika berjalan, kaki Tuhanlah yang melangkah. Lalu siapakah yang akan dapat menghalangi segala hal yang ia lakukan? Karena Tuhan berada didalam dirinya. Alam-alam ciptaan Tuhanpun sepertinya telah dikuasainya, waktu dan ruang tak menghalangi pribadi dengan Tuhan yang telah merasuk seperti itu.

Peradaban kemanusiaan sepertinya menjadi hal yang mudah saja untuk dibangkitkannya. Tuhan telah menyatu dengan pribadi seperti itu. Tuhan mudah untuk berbuat apapun yang dikehendaki oleh-Nya. Aku manusia biasa, sebagaimana Andapun manusia. Lengkap dengan berbagai atribut kemanusiaan, karakter, sikap, sifat, kelemahan, kealpaan dan sebagainya.

Tuhan mudah untuk berbuat apapun yang dikehendaki oleh-Nya.

Keterbatasan manusia¦ sesuatu yang tak dapat dilukiskan tentang ketuhanan. Nilai-nilai yang tak selesai digali oleh tujuh tinta lautan dengan pena pepohonan dan lautan tinta yang ditambah lagi. Maha suci Engkau wahai Tuhan.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada-Mu lah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugrahkan nikmat kepada mereka. Bukan jalan mereka yang Kau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Aaaammiiinn..

1 komentar:

etikush mengatakan...

Tuhan mudah membuat aq menjadi dengan mu
:)